BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
proses belajar menagajar tentu banyak sekali buku maupun artikel yang berguna
untuk pelajaran. Tapi apakah kita sudah mengenali bagaimana susunan paragraf
dalam buku maupun artikel yang telah kita pelajari tersebut?. Tentu kita tidak
menghiraukan hal itu. Jadi makalah kami ini akan membahas tentang pengertian paragraf,
fungsi paragraf, persyaratan penulisan paragraf yang baik dan benar dan
jenis-jenis paragraf. Sehingga pembaca bukan hanya membaca, tetapi juga tahu
cara membedakan mana paragraf yang baik maupun yang kurang baik.
Paragraf
adalah bagian dalam suatu karangan yang mengandung satu gagasan pokok atau
pikiran utama dan beberapa gagasan penjelas. Paragraf dapat pula diartikan
sebagai suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
Paragraf merupakan himpunan dari kalimat kalimat yang bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian paragraf ?
2. Apa
saja fungsi paragraf ?
3. Apa
saja persyaratan paragraf yang baik dan benar ?
4. Apa
saja jenis-jenis paragraf ?
C.
Tujuan
Tujuan pembuatan
makalah ini, agar kita dapat mengetahui tentang pengertian paragraf, fungsi
paragraf, persyaratan penulisan paragraf yang baik dan benar dan jenis-jenis
paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PARAGRAF
Suatu
bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atau
alinea. Dalam definisinya, paragraf adalah suatu bahasa yang mengemukakan
sebuah pokok pikiran atau suatu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan
kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan
utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan,
sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling terkait. Dalam
rangkaian kalimat itu tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat
gagasan utama dan kalimat-kalimat gagasan bawahan. Kalimat yag berisi gagasan
utam disebut kalimat topic dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah kalimat
penjelas. Sebuah paragraf minimal terdiri dari tiga kalimat dalam penulisan
karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraf berikut yang berisi gagasan
utama atau kalimat topic dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas.
(1) Sampah
selamanya selalu memusingkan.
(2) Berkali-kali
masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula solusinya dirancang.
(3) Namun
berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik.
(4) Pada
waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi.
(5) Hal
ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran
air dan banjir.
(6) Selama
pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum
dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah (Arifin,
2011:116)
Keenam
kalimat dalam paragraf diatas membicarakan soal sampah, sehingga topic dalam paragraf
tersebut adalah “masalah sampah”. Kalimat-kalimatnya koheresi atau saling
terkait logis sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topic “masalah
sampah” dalam paragraf itu dengan baik.
B.
FUNGSI
PARAGRAF
Paragraf
yang berupa himpunan kalimat yang saling terkait dalam mengemukakan gagasan
utama berfungsi penting bagi penulisan paragraf dan bagi pembaca paragraf dalam
teks. Perhatikanlah fungsi-fungsi paragraf berikut :
Fungsi Paragraf Bagi Penulis
1. Paragraf
memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema dalam tema
yang lain dalam teks.
2. Paragraf
merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah ide atau pokok pikiran secara tertulis.
3. Paragraf
harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehingga tidak terjadi
pencampura di antara unit pikiran penulis.
4. Penulis
tidak cepat lelah dalam meneyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi masuk
kedalam paragraf berikutnya
5. Paragraf
dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan dalam satu kesatuan
yang koherensi : bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.
Fungsi Paragraf Bagi Pembaca
1. Dengan
memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar dan formal, pembaca dengan
jelas memahami gagasab utama paragraf
penulis.
2. Pembaca
dengan mudah “menikmati” karangan secara utuh, sehingga memperoleh informasi
penting dan kesan yang kondusif.
3. Pembaca
sangat tertarik dan bersemangat membaca paragraf per paragraf karena tidak
membosankan atau tidak melelahkan.
4. Pembaca
dapat belajar bagaimana cara menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan dalam paragraf
tulis.
5. Pembaca
merasa tertarik dan termotivasi cara menjelakan paragraf tidak hanya dengan
kata-kata, tetapi juga dapat dengan gambar, bagan, diagram, grafik, dan kurva
C.
PERSYARATAN
PARAGRAF YANG BAIK DAN BENAR
Paragraf yang baik dan
efektif harus mamenuhi persyaratan berikut
1. Kesatuan
yang kompak, yaitu semua kalimat dalam paragraf harus mengemukakan satu tema
yang jelas
2. Koherensi
yang padu, yaitu antar kalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf. Cara
mengaitkan antar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Pengulangan
kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.
b. Penggunaan
kata penghubung (konjungsi) setap awal kalimat dengan tepat dan benar.
c. Penggunaan
kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan utama dengan
kata-kata seperti : dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan
metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf. Metode
yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode definisi.
4. Setiap
paragraf harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topic.
Posisi kalimat topic dalam paragraf ditempatkan pada :
a. Kalimat
topic pada awal paragraf (deduktif),
b. Kalimat
topic pada akhir paragraf (induktif),
c. Kalimat
topic pada awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif),
d. Kalimat
topic pada tengah paragraf (ineratif),
e. Kalimat
topic pada semua kalimat dalam paragaraph (deskriptif).
Kalimat topic dalam paragraf ditulis
dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat karena kedua kalimat itu
hanya menyapaikan satu gagasan utama.
5. Penulis
paragraf tetap memperhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan,
tanda baca, kalimat, diksi, dan pembentukan kata.
6. Dalam
penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis
penulisan seperti kutipan, sumber rujukan, tata letak grafik, kurva, gambar.
7. Penulis
pun memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karangan pendahuluan,
isi, dan bagian kesimpulan.
8. Penulisan
paragraf yang menjorok kedalam, sejajar atau menenkuk.
9. Penulis
juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu
jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga
kalimat.
10. Jika
uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.
D.
JENIS-JENIS
PARAGRAF
Dalam
karangan terdapat bermacam-macam jenis paragraf. Macam jenis paragraf tersebut
jika diperhatikan dari berbagai sudut pandang. Barikut ini ditampilkan berbagai
jenis paragraf
1. Jenis
paragraf diperhatikan dari suatu
karangan, diantaranya :
a. Paragraf pembuka
yang terdapat pada awal karangan sebagai pengantar pokok pikiran penulis yang
ditempatkan pada bagian pendahuluan.
b. Paragraf isi
adalah paragraf yang menguraikan pokok masalah dalam karangan, yaitu bagian isi
atau uraian karangan.
c. Paragraf penutup
adalah paragraf yang menyimpulkan atau mengakhiri sebuah karangan, yaitu bagian
penutup atau kesimpulan.
2. Jenis
paragraf diperhatikan dari sudut pandang
sifat tujuan karangan, diantaranya :
a. Paragraf eksposisi
adalah paragraf yang menginformasikan atau memaparkan pokok masalah.
Contoh
:
Jahe
di kenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua
wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai salah satu bahan masakan penting. Secara
tradisional jahe digunakan sebagai peluruh
dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah
mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk
darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk
teh untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran
penceraan, dan merangsang nafsu makan.
b. Paragraf argumentative
adalah paragraf yang mengemukakan suatu pikiran dengan alasan logis.
Contoh:
Telepon
genggam atau biasa disebut HP sekarang sudang banyak dimiliki oleh masyarakat.
Di samping merupakan alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana,
pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harganya juga terjangkau. Telepon
sekarang ini sangatlah bermacam-macam variasi bentuk, merk, dan model baru.
Oleh karena itu, sekarang barang tersebut sudah dianggap bukan barang mewah
lagi.
c. Paragraf deskriptif
adalah jenis paragraf yang memberikan suatu suasana, area, dan benda.
Contoh:
Pantai
Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan Kotamadya Dati II
Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa Sanur, yang merupakan
tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Pantai Sanur terkenal karena
pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih yang menutupi pantai sepanjang
Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari). Pantai ini menghadap ke
arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati keindahan matahari terbit, dan
pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan suasana yang spesifik. Secara
umum Sanur merupakan tempat berlibur yang menginginkan suasana tenang.
d. Paragraf naratif
adalah jenis paragraf yang menceritakan suatu masalah.
Contoh:
Pada
hari jum’at pagi diruang kelas 8, khususnya 8 B terlihat wajah siswa-siswi yang
senang. Hari ini ada acara mengumpulkan sumbangan untuk korban Gempa Bumi yang
terjadi di Sumatra. Sumbangan itu boleh uang dan pakaian. Via membawa uang lima
puluh ribu rupiah sedangkan, temannya yang duduk sebangku dengannya yaitu, Dian
membawa pakaian yang masih bagus dan tertata rapi. Mereka semua terlihat asyik
mengobrol pagi ini. Sementara itu di tengah suasana yang ceria, ada seorang
anak yang duduk termenung sendirian. Terlihat kesedihan di wajahnya, dia adalah
Mega si anak pandai itu.
e. Paragraf persuasive
adalah jenis paragraf yang memengaruhi atau marajuk orang tentang sesuatu.
Contoh:
Hal
umum yang menyebabkan orang mengalami gangguan pencernaan antara lain, pola
mkan tidak teratur, sering terlambat makan, kurang mengkonsumsi sayur juga
buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Padahal, keseimbangan makanan
terbukti memelihara kondisi fisik seseorang. Jadi, dari sekarang mulailah hidup
anda dengan makan makanan yang sehat, higenis, seimbang, dan mempunyai gizi
yang tinggi.
3. Jenis
paragraf diperhatikan dari posisi
kalimat topic dalam paragraf, diantaranya :
a. Paragraf deduktif
adalah jenis paragraf yang menempatkan kalimat topic pada awal paragraf.
Contoh
Paragraf Deduktif :
Tumbuhan
sangat bermanfaat bagi manusia. Salah satu manfaatnya adalah memberi asupan
oksigen di bumi yang kemudian digunakan manusia untuk bernafas. Selain itu,
manusia juga dapat memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber makanan, obat, tempat
tinggal dan masih banyak lagi.
b. Paragraf induktif
adalah jenis paragraf ynag menmpatkan kalimat topic pada akhir paragraf.
Contoh
paragraf induktif :
Pada
era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang
yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar
di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris
peluangnya akan semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat
diterima sebagai karyawan. Itulah kenapa penguasaan Bahasa Inggris sangat
diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.
c. Paragraf deduktif-induktif
adalah jenis paragraf yang menempatkan kalimat topic pada awal dan akhir paragraf.
Contoh
Paragraf Deduktif-induktif :
Facebook
adalah tempat curhat online para facebooker. Hampir setiap detik selalu ada
saja yang menceritakan kesedihannya disitus media sosial ini. Mengungkapkan
perasaannya terhadap sesuatu, bahkan ada pula yang menuliskan kronologis
kejadian yang menimpa dirinya dengan terstruktur. Melalui statusnya, para teman
atau kerabat akan mulai singgah memberi like dan komentar yang berisi saran.
Kecepatan dan kemudahan inilah yang membuat Facebook dirasa sebagai tempat
curhat online yang paling tepat.
d. Paragraf ineratif
adalah jenis paragraf yang meletakkan kalimat topic pada tengah paragraf
Contoh
paragraf ineratif :
Manusia
lahir ke dunia membutuhkan orang lain. Mereka juga makan membutuhkan orang
lain. Bahkan mati pun masih membutuhkan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup sendiri karena kita sangat
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia ini. Tidak ada
satu pun pekerjaan besar yang tidak membutuhkan orang lain. Bahkan orang
terkaya sedunia yang memiliki segalannya pun tidak bisa hidup sendiri. Mereka
masih saja membutuhkan orang lain, misalnya mereka membutuhkan petani untuk
membeli beras, nelayan atau peternak untuk membeli lauk, dan masih banyak lagi.
Hal ini dikarenakan uang tidak bisa melakukan itu semua, sehingga tidak ada
gunanya jika kita hidup sendiri walupun dengan uang yang sangat melimpah.
e. Paragraf tanpa kalimat topic
adalah paragraf yang menyembangkan paragraf yang melebihi satu paragraf.
Contoh
paragraf Tanpa kalimat topik :
Pagi
hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk
dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang
menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar
sepuas-puasku.
4. Jenis paragraf
diperhatikan dari cara atau metode pengembangan
paragraf, diataranya :
a. Paragraf menerangkan
yaitu paragraf yang diawali dengan pernyataan umum kemudian diterangkan dengan
kalimat-kalimat yang berisi keterangan dari pernyataan umum.
Contoh
:
Keadaan
pengungsi amat memprihatinkan. Mereka berdesak-desakan di tempat penampungan
yang sederhana. Bahan makanan memang cukup, tetapi alat memasak kurang memadai,
sehingga jadwal makan mereka tidak menentu. Air bersih yang menjadi kebutuhan
pokok mereka harus dihemat karena diambil dari
tempat yang jauh. Soal pakaian, agaknya mereka tidak terlalu memikirkan.
Yang sangat mereka risaukan adalah
masalah kesehatan. Setiap hari jumlah yang sakit selalu bertambah.
b. Paragraf merinci
yaitu paragraf yang isinya memerinci kalimat utama.
Contoh
:
Pidato
dapat menarik kalau pembicara menggunakan pendekatan yang tepat. Ada tiga
pendekatan yang dapat dipilih, yaitu pendekatan intelektual, pendekatan moral,
dan pendekatan emosional. Pendekatan intelektual dipilih kalau pendengar
umumnya kalangan terpelajar. Pendekatan moral dipilih kalau pendengar
kebanyakan bergerak dalam kegiatan moral, terutama moral keagamaan. Jika
pendengar sebagian kurang berpendidikan, pembicara sebaiknya menggunakan
pendekatan emosional.
c. Paragraf contoh
yaitu paragraf yang pengembangan kalimat utamanya dengan memberikan
cotoh-contoh.
Contoh
:
Sejak
dahulu sudah kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak merata.
Sebagai contoh pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,7 % dari luas
Indonesia, saat ini dihuni oleh 60 % penduduk Indonesia. Kepadatan penduduk di
Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer persegi. Kepadatan penduduk itu
sangat luar biasa bedanya dengan wilayah Indonesia lain. Di Papua Barat
kepadatannya hanya 4 orang per kilometer persegi. Bahkan di kabupaten Meraoke
yang luas daerahnya hampir sama dengan pulau Jawa dan hanya dihuni 270.000
orang itu, kepadatannya hanya 2 orang per kilometer persegi.
d. Paragraf buktian
yaitu paragraf yang pengembangannya dengan menggunakan bukti nyata atau
peristiwa yang benar-benar terjadi.
Contoh
Polisi
kita semakin profesional. Kisah di Magelang kemarin dapat dipakai sebagai salah
satu bukti. Waktu itu pukul 20.30, seorang mahasiswi cantik meluncur sendirian
dari arah Yogyakarta dengan sedan kesayangannya. Ketika berhenti di depan rumah
makan miasari, tiba-tiba dua pria tak dikenal muncul bersamaan dari pintu kiri
dan kanan. Yang dari kanan langsung menodongkan senjata tajam dan yang kiri
merampas tas yang terletak di samping kiri sang gadis. Keduanya kabur dengan
tenang seolah-olah tak bersalah meninggalkan korban yang masih pucat ketakutan.
Setelah merasa agak tenang, sang korban melapor kepada Polisi. Polisi segera
bertindak luar biasa, kurang dari tiga jam kedua penjahat sudah dapat diringkus
bersama dengan barang bukti yang masih utuh.
e. Paragraf pertanyaan
yaitu paragraf yang kalimat utamanya berupa kalimat tanya.
Contoh
:
Mengapa
Jepang yang miskin sumber daya alamnya menjadi negara yang maju? Tidak
mengherankan, karena Jepang sudah mampu mengembangkan sumber daya manusianya.
Orang jepang giat belajar dan tekun bekerja. Semboyan hidupnya, ”Jibun no koto
jibun de shinasai,” artinya lakukan sendiri keperluanmu. Dengan semboyan itu
orang jepang tidak mengharapkan, apalagi menggantungkan bantuan orang lain. Apa
tang dapat dikerjakan langsung dikerjakan sendiri.Karena semuanya begitu, orang
jepang sangat produktif,
sehingga
negaranya maju.
f. Paragraf perbandingan
yaitu paragraf yang berisi perbandingan atau persamaan antara dua hal yang
berbeda.
Contoh
:
Keuntungan
seorang pedagang berkaitan erat dengan modal yang digunakannya. Hal ini dapat
disamakan dengan nelayan yang memancing di laut Jika pedagang memerlukan modal,
nelayan memerlukan umpan. Ikan yang dapat ditangkap nelayan sangat tergantung
dengan umpan yang digunakan. Jika umpannya hanya udang kecil, maka ikan yang
ditangkap ikan kecil, seperti ikan tongkol. Nah, kalau yang digunakan sebagai
umpan ikan tongkol, ada kemungkinan nelayan akan mendapatkan ikan besar semacam
ikan kakap.
Demikian
pula seorang pedagang jika modalnya sedikit , keuntungan yang diraih juga
sedikit.
g. Paragraf sebab akibat
yaitu salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola pikir paragraf
induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering disebut
juga dengan kesimpulan.
Contoh
:
Saat
ini marak terjadi penebangan pohon secara liar. Hal ini dilakukan oleh
cukong-cukong yang tak bertanggung jawab dengan seenaknya saja membabat hutan
tanpa menanaminya kembali. Tak hanya maraknya penebangan pohon, tanah-tanah
telah kehilangan fungsinya sebagai sumber resapan air dikarenakan pembangunan
yang terjadi secara luas dan massif tanpa mengindahkan lingkungan. Di tambah
lagi dengan kebiasaan buruk para manusia yang tinggal di sekitar sungai. Mereka
dengan sengaja membuang sampah mereka di sungai sehingga membuat sungai menjadi
dangkal karena sampah yang menumpuk di permukaan sungai. Bahkan mereka juga
membangun rumah-rumah di pinggiran sungai yang menambah ke semerautan wilayah
sungai. Oleh kerena itu tidaklah heran mengapa bencana banjir sering terjadi
pada musim penghujan ini.
Dari
ke-4 sudut paragraf diatas, paragraf dari sudut pandang satuan karangan dan paragraf
sudut panadang sifat tujuan karangan yang perlu dipahami lanjut.
Setelah
memerhatikan jenis-jenis paragraf dari berbagai sudut pandang, berikut ini akan
dijelaskan jenis paragraf dari sudut pandang satuan karangan, yaitu paragraf
pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
PARAGRAF PEMBUKA
Paragraf
pembuka adalah paragraf yang mengawali sabuah penulisan karangan dengan
mengantarkan pokok masalah dalam bagian pendahuluan karangan. Hal-hal ini harus
diperhatikan dalam menyusun paragraf pembuka karangan.
1. Paragraf
itu berfungsi megantar pokok maslah karangan.
2. Paragraf
itu sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalah yang akan dijelaskan.
3. Kata-kata
dalam paragraf ini hendaknya menarik perhatian pembaca, sehingga mudah memahami
pokok masalah yang akan diuraikan
4. Kalimat
dan paragraf dalam bagian ini tidak terlalu panjang karena paragraf belum
menguraikan
Contoh
dari paragraf pembuka:
Malaysia
sering menyebut Indonesia sebagai saudara serumpun. Ini disebabkan, sebagian
besar warga Malaysia berasal dari rumpun Melayu. Di mana sebagian warga
Indonesia yang berasal dari Sumatera berasal dari rumpun Melayu. Hubungan etnik
ini seharusnya bisa menjadikan modal besar untuk membangun hubungan bilateral
yang lebih baik; saling menghormati, menghargai, dan membangun kemajuan bangsa
dan negara secara bersama-sama dan lebih kondusif. Namun hubungan bilateral
Indonesia dan Malaysia sering terusik. Akibatnya, hubungan kedua negara pun
kerap menemui ganjalan.
PARAGRAF ISI
:
Paragraf
isi atau paragraf pengembang adalah jenis paragraf yang berfungsi menguraikan
atau memperjelas pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan. Uraian pokok
masalah dalam paragraf ini dapat disampaikan dengan berbagai metode
pengembangan dan menampilkan hal-hal teknis uraian dalam karangan ilmiah. Hal
hal yang diperhatikan dalam jenis paragraf ini diantaranya :
1. Mengemukakan
pokok masalah dengan jelas dan ekplisit.
2. Perlu
dijaga keserasian dan kelogisan antar paragraf.
3. Pengembangan
paragraf dapat menggunakan jenis paragraf ekspositions, argumentative,
deskriptif dan naratif.
4. Memperhatikan
hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber kutipan, penggunaan bagan diagram
grafik kurva
5. Menyiapkan
uraian pokok masalah yang disentesiskan
sebagai bahan paragraf kesimpulan.
Contoh dari paragraf isi
:
Ganjalan tersebut contohnya seperti
masalah perbatasan, sengketa beberapa pulau, perlakuan terhadap TKI di
Malaysia, pengakuan hak atas kesenian Indonesia dan beberapa masalah-masalah
lainnya. Hal tersebut pada akhirnya menjadi persoalan yang dapat dikatakan
serius bagi hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Menyangkut hal tersebut
berikut adalah permasalahan yang timbul saat ini. Untuk soal perbatasan,
contohnya, ditemukan beberapa patok perbatasan yang telah dilakukan penggeseran
oleh Malaysia. Malaysia juga telah mengklaim beberapa wilayah dari Indonesia
sebagai wilayahnya. Kemudian juga mengenai perlakuan masyarakat Malaysia
terhadap TKI. Memang banyak TKI yang masuk ke Malaysia secara illegal. Namun,
jangan karena alasan tersebut maka TKI yang berasal dari Indonesia bisa
diperlakukan dengan semaunya oleh mereka. Para TKI tersebut banyak yang disiksa
baik fisik maupun mental oleh beberapa masyarakat Malaysia yang mempekerjakan
TKI tersebut di tempat tinggal mereka. Ada pula klaim Malaysia terhadap beberapa
kesenian misalnya seperti batik, tarian reog Ponorogo, lagu Rasa Sayange, tari
Pendet, wayang kulit, keris dan masih banyak lagi contoh lainnya yang merupakan
kebudayaan dan kesenian milik Indonesia yang telah di akui oleh Malaysia. Hal
ini pun menambah kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia.
PARAGRAF PENUTUP
Paragraf
penutup merupakan pernyataan kembali gagasan yang diuraikan atau merupakan jawaban
pertanyaan yang terdapat dalam paragraf pembuka. Paragraf ini merupakan akhir
sebuah karangan yang dapat disampaikan secara horizontal dan vertical dalam
rincian, antara lain :
1. Paragraf
ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak begitu saja memutuskannya.
2. Paragraf
ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan.
3. Paragraf
ini harus mendapat kesan positif dan informasi
4. Pengetahuan
yang logis dan kondusif.
5. Paragraf
ini dapat berupa jawaban singkat dari uraian atau pertanyaan yang terdapat pada
paragraf pembuka.
6. Paragraf
ini jangan lagi menguraikan, mengutip, dan mengemukakan masalah baru.
7. Berdasarkan
apa yang disimpulkan dalam paragraf, penulis dapat mengajukan rekomendasi atau,
Contoh
dari paragraf penutup:
Namun
dari permasalahan yang telah timbul tersebut, nampaknya pemerintah Indonesia
masih santai saja menanggapinya. Yang terlihat saat ini seakan-akan
permasalahan yang timbul diantara kedua Negara ini tidak terlalu besar dimata
pemerintah Indonesia. Padahal banyak sekali masyarakat Indonesia yang menaruh kepercayaan
dan harapan besar pada pemerintah Indonesia agar permasalahan tersebut dapat
segera ditemukan solusi yang terbaik agar hubungan diantara Indonesia dan
Malaysia dapat baik kembali seperti semula, dan juga agar permasalahan seperti
sekarang ini tidak timbul lagi dikemudian hari.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Paragraf
adalah suatu bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau suatu gagasan
utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf
harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus
dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat
beberapa kalimat yang saling terkait. Paragraf memiliki beberapa
fungsi baik dari sudut pandang penulis maupun pembaca, paagraf yang baik harus
memenuhi persyaratan yang tela ditentukan, dan memiliki jenis-jenis paragraf
pula.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gudangmakalah.com/2014/10/makalah-bahasa-indonesia-paragraf.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-paragraf-sebab-akibat-beserta-ciri-cirinya.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-lengkap.html
http://duniailmu53.blogspot.co.id/2014/02/macam-paragraf-beserta-contoh.html
http://www.kumpulan-contoh.com/2016/03/contoh-paragraf-deduktif.html
http://www.kumpulan-contoh.com/2016/03/contoh-paragraf-induktif.html
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,SAYA IBU SUKMA Sengaja ingin menulis
BalasHapussedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
500 JT saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan AKI SAKTI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 HARI
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI sakti
kata BELIAU pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 2Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 2M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi Aki Sakti DI NOMOR 085_242_421_477
agar di berikan arahan. jika ingin seperti saya coba hubungi Aki Sakti pasti akan di bantu Oleh Beliau