Senin, 09 Januari 2017

MAKALAH PARAGRAF



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam proses belajar menagajar tentu banyak sekali buku maupun artikel yang berguna untuk pelajaran. Tapi apakah kita sudah mengenali bagaimana susunan paragraf dalam buku maupun artikel yang telah kita pelajari tersebut?. Tentu kita tidak menghiraukan hal itu. Jadi makalah kami ini akan membahas tentang pengertian paragraf, fungsi paragraf, persyaratan penulisan paragraf yang baik dan benar dan jenis-jenis paragraf. Sehingga pembaca bukan hanya membaca, tetapi juga tahu cara membedakan mana paragraf yang baik maupun yang kurang baik.
Paragraf adalah bagian dalam suatu karangan yang mengandung satu gagasan pokok atau pikiran utama dan beberapa gagasan penjelas. Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari kalimat kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian paragraf ?
2.      Apa saja fungsi paragraf ?
3.      Apa saja persyaratan paragraf yang baik dan benar ?
4.      Apa saja jenis-jenis paragraf ?

C.    Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, agar kita dapat mengetahui tentang pengertian paragraf, fungsi paragraf, persyaratan penulisan paragraf yang baik dan benar dan jenis-jenis paragraf.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PARAGRAF
Suatu bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf atau alinea. Dalam definisinya, paragraf adalah suatu bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau suatu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling terkait. Dalam rangkaian kalimat itu tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasan utama dan kalimat-kalimat gagasan bawahan. Kalimat yag berisi gagasan utam disebut kalimat topic dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah kalimat penjelas. Sebuah paragraf minimal terdiri dari tiga kalimat dalam penulisan karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraf berikut yang berisi gagasan utama atau kalimat topic dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas.
(1)   Sampah selamanya selalu memusingkan.
(2)   Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula solusinya dirancang.
(3)   Namun berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik.
(4)   Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi.
(5)   Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran air dan banjir.
(6)   Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah (Arifin, 2011:116)
Keenam kalimat dalam paragraf diatas membicarakan soal sampah, sehingga topic dalam paragraf tersebut adalah “masalah sampah”. Kalimat-kalimatnya koheresi atau saling terkait logis sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topic “masalah sampah” dalam paragraf itu dengan baik.
B.     FUNGSI PARAGRAF
Paragraf yang berupa himpunan kalimat yang saling terkait dalam mengemukakan gagasan utama berfungsi penting bagi penulisan paragraf dan bagi pembaca paragraf dalam teks. Perhatikanlah fungsi-fungsi paragraf berikut :
Fungsi Paragraf Bagi Penulis
1.      Paragraf memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema dalam tema yang lain dalam teks.
2.      Paragraf merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah ide atau pokok pikiran secara tertulis.
3.      Paragraf harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehingga tidak terjadi pencampura di antara unit pikiran penulis.
4.      Penulis tidak cepat lelah dalam meneyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi masuk kedalam paragraf berikutnya
5.      Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan dalam satu kesatuan yang koherensi : bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.
Fungsi Paragraf Bagi Pembaca
1.      Dengan memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar dan formal, pembaca dengan jelas memahami gagasab  utama paragraf penulis.
2.      Pembaca dengan mudah “menikmati” karangan secara utuh, sehingga memperoleh informasi penting dan kesan yang kondusif.
3.      Pembaca sangat tertarik dan bersemangat membaca paragraf per paragraf karena tidak membosankan atau tidak melelahkan.
4.      Pembaca dapat belajar bagaimana cara menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan dalam paragraf tulis.
5.      Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara menjelakan paragraf tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dapat dengan gambar, bagan, diagram, grafik, dan kurva

C.    PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK DAN BENAR
Paragraf yang baik dan efektif harus mamenuhi persyaratan berikut
1.      Kesatuan yang kompak, yaitu semua kalimat dalam paragraf harus mengemukakan satu tema yang jelas
2.      Koherensi yang padu, yaitu antar kalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf. Cara mengaitkan antar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara berikut :
a.       Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.
b.      Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setap awal kalimat dengan tepat dan benar.
c.       Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan utama dengan kata-kata seperti : dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini.
3.      Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf. Metode yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode definisi.
4.      Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topic. Posisi kalimat topic dalam paragraf ditempatkan pada :
a.       Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),
b.      Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif),
c.       Kalimat topic pada awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif),
d.      Kalimat topic pada tengah paragraf (ineratif),
e.       Kalimat topic pada semua kalimat dalam paragaraph (deskriptif).
Kalimat topic dalam paragraf ditulis dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyapaikan satu gagasan utama.
5.      Penulis paragraf tetap memperhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan, tanda baca, kalimat, diksi, dan pembentukan kata.
6.      Dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber rujukan, tata letak grafik, kurva, gambar.
7.      Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karangan pendahuluan, isi, dan bagian kesimpulan.
8.      Penulisan paragraf yang menjorok kedalam, sejajar atau menenkuk.
9.      Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga kalimat.
10.  Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.

D.    JENIS-JENIS PARAGRAF
Dalam karangan terdapat bermacam-macam jenis paragraf. Macam jenis paragraf tersebut jika diperhatikan dari berbagai sudut pandang. Barikut ini ditampilkan berbagai jenis paragraf
1.      Jenis paragraf diperhatikan dari suatu karangan, diantaranya :
a.       Paragraf pembuka yang terdapat pada awal karangan sebagai pengantar pokok pikiran penulis yang ditempatkan pada bagian pendahuluan.
b.      Paragraf isi adalah paragraf yang menguraikan pokok masalah dalam karangan, yaitu bagian isi atau uraian karangan.
c.       Paragraf penutup adalah paragraf yang menyimpulkan atau mengakhiri sebuah karangan, yaitu bagian penutup atau kesimpulan.
2.      Jenis paragraf diperhatikan dari sudut pandang sifat tujuan karangan, diantaranya :
a.       Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan atau memaparkan pokok masalah.
Contoh :
Jahe di kenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah. Hampir semua wilayah di tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai  salah satu bahan masakan penting. Secara tradisional  jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh keringat, peluruh angin perut, diare, dan pencegah mual. Baik untuk menghilangkan mual dan kembung karena, perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk udara, atau mabuk laut) bahkan jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh untuk memperbaiki pencernaan, menghilangkan gangguan dalam saluran penceraan, dan merangsang nafsu makan.
b.      Paragraf argumentative adalah paragraf yang mengemukakan suatu pikiran dengan alasan logis.
Contoh:
Telepon genggam atau biasa disebut HP sekarang sudang banyak dimiliki oleh masyarakat. Di samping merupakan alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harganya juga terjangkau. Telepon sekarang ini sangatlah bermacam-macam variasi bentuk, merk, dan model baru. Oleh karena itu, sekarang barang tersebut sudah dianggap bukan barang mewah lagi.
c.       Paragraf deskriptif adalah jenis paragraf yang memberikan suatu suasana, area, dan benda.
Contoh:
Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan Kotamadya Dati II Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa Sanur, yang merupakan tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Pantai Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih yang menutupi pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari). Pantai ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati keindahan matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan suasana yang spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang menginginkan suasana tenang.
d.      Paragraf naratif adalah jenis paragraf yang menceritakan suatu masalah.
Contoh:
Pada hari jum’at pagi diruang kelas 8, khususnya 8 B terlihat wajah siswa-siswi yang senang. Hari ini ada acara mengumpulkan sumbangan untuk korban Gempa Bumi yang terjadi di Sumatra. Sumbangan itu boleh uang dan pakaian. Via membawa uang lima puluh ribu rupiah sedangkan, temannya yang duduk sebangku dengannya yaitu, Dian membawa pakaian yang masih bagus dan tertata rapi. Mereka semua terlihat asyik mengobrol pagi ini. Sementara itu di tengah suasana yang ceria, ada seorang anak yang duduk termenung sendirian. Terlihat kesedihan di wajahnya, dia adalah Mega si anak pandai  itu.
e.       Paragraf persuasive adalah jenis paragraf yang memengaruhi atau marajuk orang tentang sesuatu.
Contoh:
Hal umum yang menyebabkan orang mengalami gangguan pencernaan antara lain, pola mkan tidak teratur, sering terlambat makan, kurang mengkonsumsi sayur juga buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Padahal, keseimbangan makanan terbukti memelihara kondisi fisik seseorang. Jadi, dari sekarang mulailah hidup anda dengan makan makanan yang sehat, higenis, seimbang, dan mempunyai gizi yang tinggi.
3.      Jenis paragraf diperhatikan dari posisi kalimat topic dalam paragraf, diantaranya :
a.       Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang menempatkan kalimat topic pada awal paragraf.
Contoh Paragraf Deduktif :
Tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Salah satu manfaatnya adalah memberi asupan oksigen di bumi yang kemudian digunakan manusia untuk bernafas. Selain itu, manusia juga dapat memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber makanan, obat, tempat tinggal dan masih banyak lagi.
b.      Paragraf induktif adalah jenis paragraf ynag menmpatkan kalimat topic pada akhir paragraf.
Contoh paragraf induktif :
Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai karyawan. Itulah kenapa penguasaan Bahasa Inggris sangat diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.
c.       Paragraf deduktif-induktif adalah jenis paragraf yang menempatkan kalimat topic pada awal dan akhir paragraf.
Contoh Paragraf Deduktif-induktif :
Facebook adalah tempat curhat online para facebooker. Hampir setiap detik selalu ada saja yang menceritakan kesedihannya disitus media sosial ini. Mengungkapkan perasaannya terhadap sesuatu, bahkan ada pula yang menuliskan kronologis kejadian yang menimpa dirinya dengan terstruktur. Melalui statusnya, para teman atau kerabat akan mulai singgah memberi like dan komentar yang berisi saran. Kecepatan dan kemudahan inilah yang membuat Facebook dirasa sebagai tempat curhat online yang paling tepat.
d.      Paragraf ineratif adalah jenis paragraf yang meletakkan kalimat topic pada tengah paragraf
Contoh paragraf ineratif :
Manusia lahir ke dunia membutuhkan orang lain. Mereka juga makan membutuhkan orang lain. Bahkan mati pun masih membutuhkan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup sendiri karena kita sangat membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia ini. Tidak ada satu pun pekerjaan besar yang tidak membutuhkan orang lain. Bahkan orang terkaya sedunia yang memiliki segalannya pun tidak bisa hidup sendiri. Mereka masih saja membutuhkan orang lain, misalnya mereka membutuhkan petani untuk membeli beras, nelayan atau peternak untuk membeli lauk, dan masih banyak lagi. Hal ini dikarenakan uang tidak bisa melakukan itu semua, sehingga tidak ada gunanya jika kita hidup sendiri walupun dengan uang yang sangat melimpah.
e.       Paragraf tanpa kalimat topic adalah paragraf yang menyembangkan paragraf yang melebihi satu paragraf.
Contoh paragraf Tanpa kalimat topik :
Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.
4.      Jenis paragraf diperhatikan dari cara atau metode pengembangan paragraf, diataranya :
a.       Paragraf menerangkan yaitu paragraf yang diawali dengan pernyataan umum kemudian diterangkan dengan kalimat-kalimat yang berisi keterangan dari pernyataan umum.
Contoh :
Keadaan pengungsi amat memprihatinkan. Mereka berdesak-desakan di tempat penampungan yang sederhana. Bahan makanan memang cukup, tetapi alat memasak kurang memadai, sehingga jadwal makan mereka tidak menentu. Air bersih yang menjadi kebutuhan pokok mereka harus dihemat karena diambil dari  tempat yang jauh. Soal pakaian, agaknya mereka tidak terlalu memikirkan. Yang  sangat mereka risaukan adalah masalah kesehatan. Setiap hari jumlah yang sakit selalu bertambah.
b.      Paragraf merinci yaitu paragraf yang isinya memerinci kalimat utama.
Contoh :
Pidato dapat menarik kalau pembicara menggunakan pendekatan yang tepat. Ada tiga pendekatan yang dapat dipilih, yaitu pendekatan intelektual, pendekatan moral, dan pendekatan emosional. Pendekatan intelektual dipilih kalau pendengar umumnya kalangan terpelajar. Pendekatan moral dipilih kalau pendengar kebanyakan bergerak dalam kegiatan moral, terutama moral keagamaan. Jika pendengar sebagian kurang berpendidikan, pembicara sebaiknya menggunakan pendekatan emosional.
c.       Paragraf contoh yaitu paragraf yang pengembangan kalimat utamanya dengan memberikan cotoh-contoh.
Contoh :
Sejak dahulu sudah kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak merata. Sebagai contoh pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,7 % dari luas Indonesia, saat ini dihuni oleh 60 % penduduk Indonesia. Kepadatan penduduk di Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer persegi. Kepadatan penduduk itu sangat luar biasa bedanya dengan wilayah Indonesia lain. Di Papua Barat kepadatannya hanya 4 orang per kilometer persegi. Bahkan di kabupaten Meraoke yang luas daerahnya hampir sama dengan pulau Jawa dan hanya dihuni 270.000 orang itu, kepadatannya hanya 2 orang per kilometer persegi.
d.      Paragraf buktian yaitu paragraf yang pengembangannya dengan menggunakan bukti nyata atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
Contoh
Polisi kita semakin profesional. Kisah di Magelang kemarin dapat dipakai sebagai salah satu bukti. Waktu itu pukul 20.30, seorang mahasiswi cantik meluncur sendirian dari arah Yogyakarta dengan sedan kesayangannya. Ketika berhenti di depan rumah makan miasari, tiba-tiba dua pria tak dikenal muncul bersamaan dari pintu kiri dan kanan. Yang dari kanan langsung menodongkan senjata tajam dan yang kiri merampas tas yang terletak di samping kiri sang gadis. Keduanya kabur dengan tenang seolah-olah tak bersalah meninggalkan korban yang masih pucat ketakutan. Setelah merasa agak tenang, sang korban melapor kepada Polisi. Polisi segera bertindak luar biasa, kurang dari tiga jam kedua penjahat sudah dapat diringkus bersama dengan barang bukti yang masih utuh.
e.       Paragraf pertanyaan yaitu paragraf yang kalimat utamanya berupa kalimat tanya.
Contoh :
Mengapa Jepang yang miskin sumber daya alamnya menjadi negara yang maju? Tidak mengherankan, karena Jepang sudah mampu mengembangkan sumber daya manusianya. Orang jepang giat belajar dan tekun bekerja. Semboyan hidupnya, ”Jibun no koto jibun de shinasai,” artinya lakukan sendiri keperluanmu. Dengan semboyan itu orang jepang tidak mengharapkan, apalagi menggantungkan bantuan orang lain. Apa tang dapat dikerjakan langsung dikerjakan sendiri.Karena semuanya begitu, orang jepang sangat produktif,
sehingga negaranya maju.
f.       Paragraf perbandingan yaitu paragraf yang berisi perbandingan atau persamaan antara dua hal yang berbeda.
Contoh :
Keuntungan seorang pedagang berkaitan erat dengan modal yang digunakannya. Hal ini dapat disamakan dengan nelayan yang memancing di laut Jika pedagang memerlukan modal, nelayan memerlukan umpan. Ikan yang dapat ditangkap nelayan sangat tergantung dengan umpan yang digunakan. Jika umpannya hanya udang kecil, maka ikan yang ditangkap ikan kecil, seperti ikan tongkol. Nah, kalau yang digunakan sebagai umpan ikan tongkol, ada kemungkinan nelayan akan mendapatkan ikan besar semacam ikan kakap.
Demikian pula seorang pedagang jika modalnya sedikit , keuntungan yang diraih juga sedikit.
g.      Paragraf sebab akibat yaitu salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola pikir paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering disebut juga dengan kesimpulan.
Contoh :
Saat ini marak terjadi penebangan pohon secara liar. Hal ini dilakukan oleh cukong-cukong yang tak bertanggung jawab dengan seenaknya saja membabat hutan tanpa menanaminya kembali. Tak hanya maraknya penebangan pohon, tanah-tanah telah kehilangan fungsinya sebagai sumber resapan air dikarenakan pembangunan yang terjadi secara luas dan massif tanpa mengindahkan lingkungan. Di tambah lagi dengan kebiasaan buruk para manusia yang tinggal di sekitar sungai. Mereka dengan sengaja membuang sampah mereka di sungai sehingga membuat sungai menjadi dangkal karena sampah yang menumpuk di permukaan sungai. Bahkan mereka juga membangun rumah-rumah di pinggiran sungai yang menambah ke semerautan wilayah sungai. Oleh kerena itu tidaklah heran mengapa bencana banjir sering terjadi pada musim penghujan ini.
Dari ke-4 sudut paragraf diatas, paragraf dari sudut pandang satuan karangan dan paragraf sudut panadang sifat tujuan karangan yang perlu dipahami lanjut.
Setelah memerhatikan jenis-jenis paragraf dari berbagai sudut pandang, berikut ini akan dijelaskan jenis paragraf dari sudut pandang satuan karangan, yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup.
PARAGRAF PEMBUKA
Paragraf pembuka adalah paragraf yang mengawali sabuah penulisan karangan dengan mengantarkan pokok masalah dalam bagian pendahuluan karangan. Hal-hal ini harus diperhatikan dalam menyusun paragraf pembuka karangan.
1.      Paragraf itu berfungsi megantar pokok maslah karangan.
2.      Paragraf itu sanggup menyiapkan pikiran pembaca pada pokok masalah yang akan dijelaskan.
3.      Kata-kata dalam paragraf ini hendaknya menarik perhatian pembaca, sehingga mudah memahami pokok masalah yang akan diuraikan
4.      Kalimat dan paragraf dalam bagian ini tidak terlalu panjang karena paragraf belum menguraikan
Contoh dari paragraf pembuka:
Malaysia sering menyebut Indonesia sebagai saudara serumpun. Ini disebabkan, sebagian besar warga Malaysia berasal dari rumpun Melayu. Di mana sebagian warga Indonesia yang berasal dari Sumatera berasal dari rumpun Melayu. Hubungan etnik ini seharusnya bisa menjadikan modal besar untuk membangun hubungan bilateral yang lebih baik; saling menghormati, menghargai, dan membangun kemajuan bangsa dan negara secara bersama-sama dan lebih kondusif. Namun hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia sering terusik. Akibatnya, hubungan kedua negara pun kerap menemui ganjalan.
PARAGRAF ISI :
Paragraf isi atau paragraf pengembang adalah jenis paragraf yang berfungsi menguraikan atau memperjelas pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan. Uraian pokok masalah dalam paragraf ini dapat disampaikan dengan berbagai metode pengembangan dan menampilkan hal-hal teknis uraian dalam karangan ilmiah. Hal hal yang diperhatikan dalam jenis paragraf ini diantaranya :
1.      Mengemukakan pokok masalah dengan jelas dan ekplisit.
2.      Perlu dijaga keserasian dan kelogisan antar paragraf.
3.      Pengembangan paragraf dapat menggunakan jenis paragraf ekspositions, argumentative, deskriptif dan naratif.
4.      Memperhatikan hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber kutipan, penggunaan bagan diagram grafik kurva
5.      Menyiapkan uraian pokok masalah yang  disentesiskan sebagai bahan paragraf kesimpulan.
Contoh dari paragraf isi :
Ganjalan tersebut contohnya seperti masalah perbatasan, sengketa beberapa pulau, perlakuan terhadap TKI di Malaysia, pengakuan hak atas kesenian Indonesia dan beberapa masalah-masalah lainnya. Hal tersebut pada akhirnya menjadi persoalan yang dapat dikatakan serius bagi hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Menyangkut hal tersebut berikut adalah permasalahan yang timbul saat ini. Untuk soal perbatasan, contohnya, ditemukan beberapa patok perbatasan yang telah dilakukan penggeseran oleh Malaysia. Malaysia juga telah mengklaim beberapa wilayah dari Indonesia sebagai wilayahnya. Kemudian juga mengenai perlakuan masyarakat Malaysia terhadap TKI. Memang banyak TKI yang masuk ke Malaysia secara illegal. Namun, jangan karena alasan tersebut maka TKI yang berasal dari Indonesia bisa diperlakukan dengan semaunya oleh mereka. Para TKI tersebut banyak yang disiksa baik fisik maupun mental oleh beberapa masyarakat Malaysia yang mempekerjakan TKI tersebut di tempat tinggal mereka. Ada pula klaim Malaysia terhadap beberapa kesenian misalnya seperti batik, tarian reog Ponorogo, lagu Rasa Sayange, tari Pendet, wayang kulit, keris dan masih banyak lagi contoh lainnya yang merupakan kebudayaan dan kesenian milik Indonesia yang telah di akui oleh Malaysia. Hal ini pun menambah kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia.
PARAGRAF PENUTUP
Paragraf penutup merupakan pernyataan kembali gagasan yang diuraikan atau merupakan jawaban pertanyaan yang terdapat dalam paragraf pembuka. Paragraf ini merupakan akhir sebuah karangan yang dapat disampaikan secara horizontal dan vertical dalam rincian, antara lain :
1.      Paragraf ini tidak boleh terlalu panjang dan tidak begitu saja memutuskannya.
2.      Paragraf ini ditampilkan sebagai cerminan sebuah kesimpulan.
3.      Paragraf ini harus mendapat kesan positif dan informasi
4.      Pengetahuan yang logis dan kondusif.
5.      Paragraf ini dapat berupa jawaban singkat dari uraian atau pertanyaan yang terdapat pada paragraf pembuka.
6.      Paragraf ini jangan lagi menguraikan, mengutip, dan mengemukakan masalah baru.
7.      Berdasarkan apa yang disimpulkan dalam paragraf, penulis dapat mengajukan rekomendasi atau,
8.      Usulan yang berupa saran karena keterbatasan waktu dan dana yang penulis dapatkan.
Contoh dari paragraf penutup:
Namun dari permasalahan yang telah timbul tersebut, nampaknya pemerintah Indonesia masih santai saja menanggapinya. Yang terlihat saat ini seakan-akan permasalahan yang timbul diantara kedua Negara ini tidak terlalu besar dimata pemerintah Indonesia. Padahal banyak sekali masyarakat Indonesia yang menaruh kepercayaan dan harapan besar pada pemerintah Indonesia agar permasalahan tersebut dapat segera ditemukan solusi yang terbaik agar hubungan diantara Indonesia dan Malaysia dapat baik kembali seperti semula, dan juga agar permasalahan seperti sekarang ini tidak timbul lagi dikemudian hari.














BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Paragraf adalah suatu bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau suatu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling terkait. Paragraf memiliki beberapa fungsi baik dari sudut pandang penulis maupun pembaca, paagraf yang baik harus memenuhi persyaratan yang tela ditentukan, dan memiliki jenis-jenis paragraf pula.











DAFTAR PUSTAKA

http://www.gudangmakalah.com/2014/10/makalah-bahasa-indonesia-paragraf.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-paragraf-sebab-akibat-beserta-ciri-cirinya.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-lengkap.html
http://duniailmu53.blogspot.co.id/2014/02/macam-paragraf-beserta-contoh.html
http://www.kumpulan-contoh.com/2016/03/contoh-paragraf-deduktif.html
http://www.kumpulan-contoh.com/2016/03/contoh-paragraf-induktif.html

1 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,SAYA IBU SUKMA Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    500 JT saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan AKI SAKTI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 HARI
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI sakti
    kata BELIAU pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 2Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 2M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi Aki Sakti DI NOMOR 085_242_421_477
    agar di berikan arahan. jika ingin seperti saya coba hubungi Aki Sakti pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus