BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Latar Belakang Kami menulis Makalah ini, karena Kami
tertarik dengan metode DSS yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan
Keputusan. Karena menurut kami DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan dan
memudahkan pengembangan bisnis PT.Telkom.
B. Tujuan
Penulisan Makalah
Makalah ini membahas tentang Telkom E-service dan
Penerimaan Peserta Co-op pada PT.TELKOM dengan menggunakan DSS(Decision Support
System), adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:
- Mendefinisikan DSS (Decision Support System) dan ruang lingkupnya
- Mendefinisikan Jenis ESS (Excekutive Support System) dan ruang lingkupnya
BAB
II
PEMBAHASAN
1. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)
Dibandingkan Excecutive Support System (ESS). Decision Support System (DSS) memang
luas wawasannya karena pada umumnya program DSS mempunyai kemampuan ESS
ditambah kemampuan analisisi. meskipun tidak mempunyai kemampuan penyajian
presentasi sebagus ESS. Definisi DSS dapat ditulis sebagai rangkuman sistem
komputer yang digunakan untuk membentu manajer membuat keputusan. Ciri-ciri
serta keuntungan dalam menggunakan DSS dapat dituliskan sebagai berikut :
- Dapat menyelesaikan problem yang kompleks
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya (contoh yang terkenal adalah 'What-If Analysis') sehingga dapat mencoba keputusan yang lebih dulu
- Lebih cepat dan dengan hasil yang lebih bak dibanding dengan pengambilan keputusan yang intuisi (mengandalkan perasaan terutama untuk lingkungan yang cepat berubah)
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bagi manajer yang kurang berpengalaman
- Untuk masalah yang berulang. DSS dapat meberi keputusan dengan lebih efektif meski tidak terlalu lebih efisien
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberi beberapa manajer berkomunikasi dengan lebih baik
- Meningkatkan produktifitas dan kontrol dari manajer
- Membantu bermacam-macam bagian dari manajemen
- DSS didesain untuk mudah dibuat dan mudah dipakai
- DSS dgunakan untuk 'membantu' manajer sehingga setiap saat dapat diabaikan atau dibatalkan
Tiga
Langkah Yang Dapat Dilakukukan Dalam Membuat DSS
- Mendefinisikan problem
- Membuat model dengan DSS generator
- Mengunakan modeltersebut untuk mendapatkan jawabannya
Jadi,
wawasan DSS dpat digambarkan seperti dalam gambar dibawah ini :
Ada pembaca yang telah memakai berbagai macam
software, maka dengan memberikan kumpulan nama software yang berfungsi sebagai DSS
kita dapat membayangkan secara global tentang wawasan DSS secara lebih realitas.
DSS
Secara Lebih Luas
Nama
|
Pembuat
|
Jenis
|
Bussines-modular
|
Bussines
Model System
|
DSS
|
Decision
AIDED II
|
Kepner-Tregi,
Inc.
|
DSS
|
Decision
Master
|
Generic
Software, Inc.
|
DSS
|
Direct
Test
|
SPSS,
Inc.
|
DSS
|
Expert
Choice
|
Decision
Support Software, Inc.
|
DSS
|
Max
Thing
|
Max
Thing, Inc.
|
DSS
|
Planning
Tool
|
ATR
inc.
|
DSS
|
Simplan
|
Simplan
System, Inc.
|
DSS
|
EXCEL
|
Microsoft
Corp.
|
IP
|
FRAMEWORK
|
Ashton-tate,
Inc.
|
IP
|
Quattro
|
Borland
Internasional
|
IP
|
Symphony
|
Lotus
Development Co
|
IP
|
VP
Planner
|
Paperback
Software
|
IP
|
WORKS
|
Microsoft
Corporation
|
IP
|
Informix
|
Realtional
Database System, Inc.
|
DSSG
|
Masih Banyak DSS yangdapat kita peroleh di pasaran. Banyak
di antara DSS ini yang memiliki kapasitas untuk menjadi DSS sekaligus menjadi DSS
generator sebagaimana yang dimiliki oleh Integrated Package (IP). sebuah proses
yang menggunakan DSS memiliki beberapa komponen antara laian
A. Dialog
Alat
Untuk berinteraksi anatara komputer dengan pemakainya . pemakai harus bisa
mengerti apa arti informasi yang dihasilkan. ini berarti, sistem (komputer beserta
progamnya) mudah dipakai (user friendly). Ditinjau dari sudut pemakainya, sang
pemakai hasus pula belajar dan berlatih cara
penggunaannya serta arti informasi yang dihasilkan
B. Model
Model
serta sistem yang diperbolehkan pemakai memilih model yang cocok. Tiga macam
model yang biasa digunakan adalah :
- Optimalisasi : mencari yang terbaik. Contohnya membuat jadwal, membuat perbandingan, linier progaming, simulasi, dan lain sebagainya.
- Statistik/Matematis: menggambarkan masalah dengan standar kuantifikasi yang ada. Contohnya forecasting, fungsi kemungkinan (probabilitas), proyek penjualan, dan lain sebagainya.
- financial, mencari kesempatan yang baru yang lebih menguntungkan. Contohnya investasi, cash flow, manajemen resiko, dan lain sebagainya.
Pada
komponen ini, kadang pemakai perlu mempunyai kemampuan membuat progam agar
dapat memanipulasi model yang disajikan.
C. Database
Pengaturan
keluar masuk data. sistem harus dapat menerima, mengatur, dan mengeluarkan data
yang diterima dapat bersal dari dalam maupun luar organisasi.
D. Data
Data
itu sendiri yang akan di proses untuk menghasilkan keputusan. Untuk
menggambarkan hubungan antara komponen ini. turban telah menggambarkan DSS
secara global seperti gambar dibawah ini :
Faktor
yang digunakan untuk mencari DSS mana yang cocok dapat disarikan sebagai
berikut :
Secara Teknis
·
Sistem dasar dan sistem operasi
·
Perangkat keras
·
Manajemen data
·
Sistem komunikasi
·
Bahasa komputer yang digunakan
·
harta serta biaya lain
·
kemudahan pemakaian serta support dari
vendor
Secara Kemampuan
·
Kemampuan dan banyaknya model
·
Kemampuan menganalisis model
·
Kemampuan interogasi dan interaksi
dengan model
·
Kemampuan forecasting atau statistik
lain
·
Kemampuan grafik
·
Kemampuan membuat laporan
Beberapa literatur tentanng DSS yang baru mulai
menyinggung maslah group decision support system (GDSS), yang pada dasarnya adalah
pengambilan keputusan yang dibuat oleh sebuah group. Untuk keperluan ini dibutuhkan
komputer yang memiliki kemampuan komunikasi yang lebh tinggi, mampu memberi
prioritas dan bobot urutan, dan sebagainya. GDSS diduga akan banyak dibahan di
masa datang sejalan dengan kemampuan komputer dalam konteks interpersonal computing and collaboration.
2. SISTEM PENDUKUNG EXECUTIVE
Tujuan Excekutive Support System (ESS) adalah untuk
mengintisarikan informasi dan bermacam sumber, lalu dipersembahkan pada Manajer
Tingkat Atas (MTA). Penerapan ESS yang benar dapat dimulai dari mempelajari apa
saja yang dibutuhkan oleh seorang MTA dan apa pula kebiasaan yang dimiki
olehnya. MTA biasanya membutuhkan informasi atas dasar Critical Success Factor (CSF). CSF adalah faktor yang telah membuat
sebuah organisasi berjalan menuju sukses. faktor ini harus diperhatikan dan
dijaga bila organisasi tersebut ingin menjadi sukses. caranya :
·
Kemampuan Untuk Menampilkan CSF
Baik CSF yang bersifat strategi maupun CSF yang
bersifat operasional
·
Kemampuan untuk menampilkan gambar grafik
Gambar
grafik yang menonjolakan keberadaan CSF serta kempuan untuk melihat dari sudut
pandang yang lain
·
Kemampuan untuk menampilkan kunci
permasalahan :
Titik
yang menonjolkan kunci permasalahan yang timbul atau sebaliknya menonjolkan hal
yang telah di capai
·
Kemampuan untuk memilih dan menampilkan
salah satu CSF :
Menggambarkan
apa saja, siapa, dan bagaimana sebuah CSF telah dapat dicapai secara detil.
·
Kemampuan untuk menampilkan garis besar
keuangan :
Tampilan
garis besar keuangan serta perbandingannya dengan bermacam faktor dan rasio
lain
·
Kemampuan untuk melihat dan mengubah
perencanaan strategis :
Memonitor
keberadaan organisasi dibandingkan dengan perencanaan strategis yang telah
dibuat dan fasilitas untuk mengubahnya bila diperlukan.
McLeod
mengumpulkan beberapa data dan studi yang berusaha meberi gambar dalam
persentase tentang kebiasaan unum seorang manajer tingkat atas, yaitu sebagai
berikut :
·
Apa saja yang dikerjakan oleh seorang Chief Executive Officer ?
Pertemuan terjadwal 59%
Pekerjaan kantor 22%
Pertemuan tidak terjadwal 10%
Telepon 6%
Peninjauan lapangan 3%
·
Berapa banyak informasi yang mencapai
para eksekutif ?
Kategori
rendah antara 10-30%
Kategori
menengah antara 15-40%
Kategori
tinggi antara 20-60%
Hal
ini tergantung pada jenis usaha yang ada
·
Beberapa nilai/bobot informasi yang
diterima para eksekutif ?
Rata-rata antara 29-55%
Hal
ini sangat tergantung dari jenis usaha yang ada, berapa banyak informasi yang
dapat dicapai. Serta penggunaan informasi tersebut.
·
Dari
mana sumber informasi itu ?
Lingkungan 43%
Individu di dalam organisasi 13%
Tingkat yang lebih tinggi 5%
Komite 2%
Satu tingkat dibawah 20%
Dua tingkat dibawah 10%
Tiga tingkat dibawah 6%
Empat
tingkat dibawah 2%
·
Apa media yang digunakan ?
Pertemuan terjadwal nilai
: 74 (tidak tertulis)
Pertemuan
tidak terjadwal nilai
: 62 (tidak tertulis)
Peninjauan
lapangan nilai : 53
(tidak tertulis)
Kegiatan
sosial nilai
: 50 (tidak tertulis)
Memo nilai
: 48 (tertulis)
Laporan
computer nilai :
47 (tertulis)
Laporan
bukan komputer nilai :
47surat menyurat nilai : 47 (tertulis)
Surat
menyurat nilai
: 42 (tertulis)
Telepon nilai :
37 (tidak tertulis)
Makan
bersama relasi dagang nilai :
36 (tidak tertulis)
Bacaan
periodik nilai : 31 (tertulis)
·
Apa hasil yang diharapkan dan informasi
yang ada ?
Menangani problematika 42%
Kewirawastaan
(entepreneur) 32%
Mencari
sumber 17%
Negosiasi 3%
Lain-lain 6%
Kebutuhan
seperti diatas hanya bisa didekati menggunakan ESS yang telah dirancang dengan
baik. Oleh karena itu, berikut ini disarikan
sifat dan keunggulan ESS pada umumnya. yaitu :
·
Dapat menyajikan informasi yang lebih
relevan demi menghemat waktu MTA
·
Dapat membantu MTA mengetahui lingkungan
dengan lebih cepat, lebih singkat dan lebih up to date
·
Dapat dibuat khusus (secara individu)
sesuai yang diminta MTA, serta sesuai dengan kebudayaan perusahaan
·
Mempunyai kemampuan grafik cukup, alat
presentasi yang andal, dan menyajikan dan menonjolkan intisari data serta serta
fasilitas untuk menmpilkan data SCF ke dalam berbagai bentuk dengan lebih cepat
·
Dapat berkomunikasi dan membandingkan
strategi dan realita agar dapat mengurangi jarak serta salah paham antara MTA
di bawahannya
·
Dapat memberi gambaran individu tentang
siapa yang berada pada CSF sehingga dapat memberi motivasi lebih lanjut
·
Mampu mengambil data dari luar dengan
mudah guna mempermudah penampilan alternatif lain
Apakah benar keberadaan ESS di sebuah organisasi
sudah memiliki sifat di atas dan sudah memenuhi kebutuhan MTA? Ini memang merupakan
problematika. banyak ESS yang gagal dalam menunaikan tugasnya karena beberapa
faktor. DeLong. D.W dan J.F. Rockart mengidentifikasi delapan faktor yang
sangat kritis yang menunjang keberhasilan sebuah ESS, yaitu :
1. A
Commited and Informed Excecutiive Sponsor
Harus
ada orang yang tahu tentang ESS dan terjun dalam pelaksanaan ESS karena
keterbatasab waktu yang dimiliki oleh MTA
2. An
operating sponsor
Harus
ada orang yang tahu tentang ESS dan
terjun dalam pelaksanaan ESS karena keterbatasab waktu yag dimiliki MTA
3. An
appropiate information system resources
Harus
ada orang yang tahu bagaimana mengatur sumber informasi agar dapat disajikan
dengan baik sesuai bentuk yang dibutuhkan
4. An
appropiate information technology
Perlengkapan
dan teknologi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan
5. Management
of data problems
Sistem
harus memiliki kemampuan mengatur data serta menganalisis problem yang
mengikutinya
6. A
clear link to businESS objective
Bahwa
ESS dapat membantu MTA dalam menentukan dan mengontrol misi perusahaan harus
jelas terhubung (tidak menyimpang dari tujuan)
7. Management
of organizatianal resistance
Bagian
organisasi yang meentang keberadaan ESS harus dapat ditangani dnegan baik . ESS
memiliki kemungkinan mengubah alur informasi sehingga sering terjadi konflik
politik karena ada perpindahan kekuasaan
8. Management
of spread an system evolution
pelebaran
dan evolusi dari ESS pada sistem nformasi harus diperhatikan karena selalu ada
tendensu dari manajemen di tingkat yang lebih bawah menginginkan kemampuan
akses yang sama
BAB
III
STUDY
KASUS
CONTOH
PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM
A.
Penggunaan
Dss Pada Telkom E-Service Di Dalam Pt.Telkom
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam
jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan
demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS)
sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas
telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang
juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk
mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang
diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang
menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena
hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat
membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang
akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar
hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service
PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management
PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi)
ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom
dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun
akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan
keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer.
DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS
konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung.
Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat
konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang
diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga
PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
B.
Penerapan
ESS pada PT Telkom
Perancangan
Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu
Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
Dalam penerapan program “Go Green” , PT TELKOM
mengganti pengadministrasian SDM dengan aplikasi Employee Self Service (ESS).
Pada
prinsipnya PT TELKOM telah menerapkan “Go Green”, yaitu administrasi SDM
telah digantikan oleh aplikasi ESS (Employee Self Service), sehingga
bisa dikategorikan Paperless Office.
DAFTAR
PUSTAKA
http://nurulicak.blogspot.co.id/2014/08/analisis-perusahaan-telkom.html
http://anhar-sib39.blogspot.co.id/