Tugas Perilaku Keorganisasian
LATAR
BELAKANG MASALAH
Keberhasilan aktivitas dalam suatu
organisasi tidak hanya di tentukan oleh bentuk susunan organisasi yang lengkap
melainkan sumber daya manusia (karyawan) yang ada dengan penempatan posisi yang
tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Karyawanlah yang
manjalankan segala aktivitas dalam suatu organisasi tersebut yang nantinya
diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dari hasil kinerja yang
optimal dan berkualitas. Untuk itu sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga
dan mempertahankan karyawan-karyawan yang produktif dan berdidikasi tinggi
terhadap pekerjaannya, hal itu dapat dilakukan dengan pemberian kompensasi
kepada karyawan sebagai balas jasa yang di berikan karena telah bekerja dengan
menjual tenaga (fisik dan fikiran) kepada perusahaan baik yang bersifat finansial maupun non
finansial pada periode yang tetap.
Pemberian kompensasi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan prestasi dan kesejahteraan bagi karyawan, tetapi akan timbul
suatu masalah ketika pemberian kompensasi tersebut rendah atau tidak memadai yang
tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan oleh karyawan, bahkan karyawan
potensial yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan akan merasa
tidak terpuaskan dengan balas jasa tersebut sehingga dampaknya kinerja karyawan
tersebut akan menurun dan motivasi kinerjanya pun juga menurun.
Hal ini juga terjadi pada karyawan pada
PT Rodeo, akibat dari adanya pemberian kompensasi yang rendah sehingga
menurunkan motivasi kerja pada karyawan, banyak karyawan yang bermalas-malasan
dalam bekerja, sering terlambat masuk kerja, sehingga hal ini berdampak negatif
terhadap penurunan hasil produksi dan kualitas produk yang di hasilkan
perusahaan. Karyawan bekerja untuk menghasilkan kesejahteraan bagi hidupnya
akan tetapi jika perusahaan tersebut tidak dapat memberikan kesejahteraan
tersebut tentunya karyawan akan lebih memilih berpindah ke perusahaan lain yang
dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang lebih karena dirasakan
kompensasi yang di berikan pada perusahaan saat ini tidak dapat mencukupi
kebutuhan dan tuntutan ekonomi saat ini, oleh karena itu pentingnya bagi
perusahaan agar dapat meningkatkan kembali motivasi kinerja karyawan yang
rendah tersebut agar perusahaan tidak banyak kehilangan karyawan- karyawan
potensial dalam perusahannya. Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas
mengenai bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan motivasi
karyawan yang rendah akibat dari rendahnya kompensasi yang di berikan perusahaan.
RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang masalah yang
telah diuraikan, dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan motivasi kinerja karyawan akibat dari adanya pemberian kompensasi yang rendah ?
PEMBAHASAN
KOMPENSASI
Kompensasi merupakan balas jasa yang
diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat
finansial maupun non finansial pada periode yang tetap. Jika kompensasi dikelola
dengan baik, kompensasi dapat membantu perusahaan mencapai tujuan dan
memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya tanpa
kompensasi yang cukup atau rendah, karyawan yang ada sangat mungkin untuk
meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah.
Akibat dari rendahnya pemberian kompensasi bisa jadi akan mengurangi kinerja,
meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada
tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya derajat
ketidakhadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan
kesehatan jiwa karyawan yang parah.
Kompensasi merupakan faktor utama dalam
kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk
menentukan kompensasi karyawan. Tingkat besar kecilnya kompensasi yang di
berikan keada karyawan sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat
jabatan, dan masa kerja karyawan. Maka dari itu dalam menentukan kompensasi
karyawan perlu didasarkan pada penilaian prestasi, kondisi pegawai, tingkat
pendidikan, jabatan, dan masa kerja karyawan agar karyawan merasa di hargai
oleh perusahaan.
Kompensasi memliki peranan penting baik
dari pihak karyawan maupun perusahaan, diantaranya yaitu :
·
Bagi organisasi atau
perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan
upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai atau
rendah dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja
karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari
perusahaan.
·
Kompensasi sangat
penting bagi karyawan karena kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi
mereka dan keluarganya. Kompensasi juga menjadi suatu gambaran status sosial
seorang karyawan. Kompensasi yang sesuai juga akan menentukan apakah karyawan
akan tetap bertahan bekerja atau keluar dari tempatnya bekerja. Bagi karyawan, upah menentukan
standard dan kualitas hidupnya. Upah ukuran tenaga, pikiran, waktu, risiko kerja,
dan kinerja yang ia berikan kepada majikan. Upah juga mencerminkan kualitas dan
kebahagiaan hidupnya di hari tua. Oleh karena itu, upah menentukan hubungan
karyawan dengan majikannya, terjadinya pemogokan, kepuasan kerja, dan komitmen
terhadap tempat kerja. Sebagian besar pemogokan buruh di Indonesia disebabkan
oleh tuntutan buruh atas kenaikan upah minimum dan perbaikan jaminan sosial
mereka.
Selain
itu kompensasi juga memberikan kontribusi kepada kemakmuran masyarakat. Di
negara-negara maju, tingkat upah merupakan pencipta kemakmuran negara-negara
tersebut. Sebagian anggota masyarakat adalah pekerja, baik pada sektor publik
maupun pada sektor swasta. Upah mempengaruhi daya beli mereka untuk membeli
produk yang mereka butuhkan. Selain itu, upah juga menentukan jumlah jenis,
kuantitas dan kualitas produk yang diproduksi oleh pekerja dan dibutuhkan oleh
para anggota masyarakat.
Kompensasi merupakan cara perusahaan
untuk meningkatkan kualitas karyawannya untuk pertumbuhan perusahaan. Setiap
perusahaan memiliki suatu sistem kompensasi yang berbeda-beda sesuai dengan
visi, misi, dan tujuannya. Menurut Gugup Kismono (2011) kompensasi dapat
dibedakan dalam dua kategori, yaitu:
1. Kompensasi
Finansial (Uang)
- Kompensasi langsung berupa pembayaran upah (pembayaran atas dasar jam kerja), gaji (pembayaran secara tetap / bulanan), dan insentif atau bonus. besar-kecilnya gaji insentif atau bonus dikaitkan dengan kinerja seseorang atau kinerja organisasi. Jika seseorang menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan rekan kerjanya, maka dia berhak mendapatkan insentif lebih besar walaupun mereka menduduki jabatan yang sama.
- Kompensasi pelengkap atau tidak langsung (benefits), pemberian pelayanan dan fasilitas kepada karyawan seperti program beasiswa pendidikan, perumahan, program rekreasi, libur dan cuti, konseling financial, dan lain-lain.
2. Kompensasi
Nonfinansial (Non uang)
- Kepuasan dari pekerjaan itu sendiri, yaitu yaitu tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian.
- Kepuasan yang diperoleh dari lingkungan kerja karyawan, yaitu kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan kerja yang nyaman.
Kompensasi
yang disebutkan diatas tidak semuanya dapat di berikan perusahaan kepada
karyawan. Hal ini tergantung pada kondisi dari perusahaan tersebut. Di satu
pihak perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan karyawannya, tetapi dilain
pihak perusahaan juga harus memperhitungkan kemampuan perusahaan dalam
membiayai karyawan tersebut. Kompensasi ini memerlukan biaya yang tidak sedikit
oleh karena itu perlu diperhatikan apakah pemberian kompensasi yang dilakukan
dapat memberi manfaat bagi karyawan maupun bagi perusahaan.
Penelitian
menunjukan bahwa para karyawan atau pegawai puas dengan sistem evaluasi kinerja
jika dihubungkan secara langsung dengan kompensasi atau imbalan. Kompensasi
dapat berbentuk kenaikan upah atau gaji, kenaikan pangkat dan jabatan, atau
penghargaan lainnya.
MOTIVASI KERJA
Untuk mengatasi penurunan motivasi
karyawan karena pemberian kompensasi yang rendah dapat dilakukan dengan
melakukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kembali motivasi karyawan dalam
bekerja. Motivasi merupakan suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan
mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan
dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki,
sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku
seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dalam konteks pekerjaan, motivasi
merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk
bekerja.
Kinerja = f ( Motivasi
x Kompetensi x Kesempatan )
Bila motivasi kerja rendah, maka
prestasi kerja akan rendah meskipun kemampuannya ada dan baik, serta memiliki
peluang. Motivasi kerja seseorang dapat bersifat proaktif atau reaktif. Pada
motivasi kerja yang proaktif seseorang akan berusaha meningkatkan
kemampuan-kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya atau akan
berusaha untuk mencari, menemukan atau menciptakan peluang di mana ia akan
menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk dapat berprestasi yang tinggi.
Sebaliknya, motivasi kerja yang bersifat reaktif, cenderung menunggu upaya atau
tawaran dari lingkungannya.
Berikut ini dampak yang terjadi akibat
dari adanya pemberian kompensasi yang rendah dan penurunan motivasi karyawan :
·
Tidak bersedia bekerja sama
·
Tidak mau menjadi sukarelawan
·
Selalu datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa
alasan
·
Memperpanjang waktu istirahat dan bermain game dalam waktu
kerja
·
Tidak menepati tenggang waktu tugas
·
Tidak mengikuti standar yang ditetapkan
·
Selalu mengeluh tentang hal sepele
·
Saling menyalahkan
·
Tidak mematuhi peraturan
·
Bekerja setengah-setengah dan tidak maksimal
Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Untuk Meningkatkan
Motivasi Kinerja Karyawan
Berikut ini adalah upaya yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatan motivasi kinerja karyawan akibat
dari adanya pemberian kompensasi yang renda kepada karyawan :
·
Pendekatan Kuratif
Pendekatan
kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan pengaruh
pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila masalahnya tidak
terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi bila ternyata
masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka dan langsung
dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan persepsi sehingga jalan
keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau konselor. Bila pihak yang
berwenang tidak dapat ditemui secara langsung, hubungi melalui surat atau
telepon.
·
Pendekatan Antisipatif
Karyawan
sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan
terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal yang
tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenagkan diri di luar ruang
kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa atau yoga.
Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan.
·
Training dengan metode Coaching dan Workshop
Dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan karyawan memang perlu dilakukan
tindakan secara bertahap dengan mencari apa yang menyebabkan karyawan berubah.
Pemimpin mempunyai andil yang sangat besar dalam hal yang berkaitan dengan
karyawan, karena hal itu dapat menggambarkan bagaimana pemimpin mengelola suatu
organisasi. Dianataranya Membangun suasana lingkungan kerja yang lebih harmonis
dan kondusif, memberikan reward bukan hanya berupa uang tetapi berupa motivasi
dan perhatian, hal ini terutama harus dilakukan oleh atasan, dan Memberikan
tambahan gaji atau tunjangan dengan syarat melihat kepada kenaikan kinerja
setiap karyawan secara berkala atau bertahap.
Pada
Kenyataannya faktor Income merupakan salah satu penyebab, karena seringkali
ketika motivasi karyawan menurun, solusi untuk melakukan Remunerasi (menaikkan income) bukanlah cara yang tepat sasaran. Hal
tersebut tidak akan mengatasi menurunnya motivasi karyawan yang bersangkutan,
bisa saja karena keletihan, baik secara
mental, maupun fisik dari karyawan.
Oleh
karena itu karyawan membutuhkan waktu jeda untuk mengasah dan membangkitkan
motivasi mereka kembali. Mengasah kapak ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan mereka Coaching dan training, idealnya satu hingga dua kali dalam
setahun. Salah satu bentuk training yang paling efektif adalah dengan metode
Coaching dan Workshop. karena metode coaching merupakan salah satu metode
training yang bertujuan untuk membangkitkan potensi terbaik para karyawan. Para
peserta coaching akan dicoach secara personal, dan dibimbing untuk melakukan
evaluasi kinerja, menyusun strategi, serta
mempraktekkan materi training. Berbeda dengan format seminar, di dalam
metode coaching, para peserta akan diberikan tips- tips praktis yang mudah
dipraktekkan, dan dibimbing sampai bisa.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
kinerja.html
Mangkunegara.
Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan
Ketiga. Bandung: Rosdakarya.
http://odhosuka.blogspot.com/2013/03/pentingnya-kompensasi-bagi-karyawan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar