Minggu, 08 Januari 2017

MAKALAH MOTIVASI

Tugas Perilaku Keorganisasian



LATAR BELAKANG MASALAH

Keberhasilan aktivitas dalam suatu organisasi tidak hanya di tentukan oleh bentuk susunan organisasi yang lengkap melainkan sumber daya manusia (karyawan) yang ada dengan penempatan posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Karyawanlah yang manjalankan segala aktivitas dalam suatu organisasi tersebut yang nantinya diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dari hasil kinerja yang optimal dan berkualitas. Untuk itu sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga dan mempertahankan karyawan-karyawan yang produktif dan berdidikasi tinggi terhadap pekerjaannya, hal itu dapat dilakukan dengan pemberian kompensasi kepada karyawan sebagai balas jasa yang di berikan karena telah bekerja dengan menjual tenaga (fisik dan fikiran) kepada perusahaan  baik yang bersifat finansial maupun non finansial pada periode yang tetap.
Pemberian kompensasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi dan kesejahteraan bagi karyawan, tetapi akan timbul suatu masalah ketika pemberian kompensasi tersebut rendah atau tidak memadai yang tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan oleh karyawan, bahkan karyawan potensial yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan akan merasa tidak terpuaskan dengan balas jasa tersebut sehingga dampaknya kinerja karyawan tersebut akan menurun dan motivasi kinerjanya pun juga menurun.
Hal ini juga terjadi pada karyawan pada PT Rodeo, akibat dari adanya pemberian kompensasi yang rendah sehingga menurunkan motivasi kerja pada karyawan, banyak karyawan yang bermalas-malasan dalam bekerja, sering terlambat masuk kerja, sehingga hal ini berdampak negatif terhadap penurunan hasil produksi dan kualitas produk yang di hasilkan perusahaan. Karyawan bekerja untuk menghasilkan kesejahteraan bagi hidupnya akan tetapi jika perusahaan tersebut tidak dapat memberikan kesejahteraan tersebut tentunya karyawan akan lebih memilih berpindah ke perusahaan lain yang dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang lebih karena dirasakan kompensasi yang di berikan pada perusahaan saat ini tidak dapat mencukupi kebutuhan dan tuntutan ekonomi saat ini, oleh karena itu pentingnya bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kembali motivasi kinerja karyawan yang rendah tersebut agar perusahaan tidak banyak kehilangan karyawan- karyawan potensial dalam perusahannya. Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan motivasi karyawan yang rendah akibat dari rendahnya kompensasi yang di berikan perusahaan.

RUMUSAN MASALAH

            Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :
  • Bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan motivasi kinerja karyawan akibat dari adanya pemberian kompensasi yang rendah ?

PEMBAHASAN

KOMPENSASI
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial pada periode yang tetap. Jika kompensasi dikelola dengan baik, kompensasi dapat membantu perusahaan mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup atau rendah, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari rendahnya pemberian kompensasi bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya derajat ketidakhadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan jiwa karyawan yang parah.
Kompensasi merupakan faktor utama dalam kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi karyawan. Tingkat besar kecilnya kompensasi yang di berikan keada karyawan sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja karyawan. Maka dari itu dalam menentukan kompensasi karyawan perlu didasarkan pada penilaian prestasi, kondisi pegawai, tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja karyawan agar karyawan merasa di hargai oleh perusahaan.
Kompensasi memliki peranan penting baik dari pihak karyawan maupun perusahaan, diantaranya yaitu :
·         Bagi organisasi atau perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai atau rendah dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
·         Kompensasi sangat penting bagi karyawan karena kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan keluarganya. Kompensasi juga menjadi suatu gambaran status sosial seorang karyawan. Kompensasi yang sesuai juga akan menentukan apakah karyawan akan tetap bertahan bekerja atau keluar dari tempatnya bekerja. Bagi karyawan, upah menentukan standard dan kualitas hidupnya. Upah ukuran tenaga, pikiran, waktu, risiko kerja, dan kinerja yang ia berikan kepada majikan. Upah juga mencerminkan kualitas dan kebahagiaan hidupnya di hari tua. Oleh karena itu, upah menentukan hubungan karyawan dengan majikannya, terjadinya pemogokan, kepuasan kerja, dan komitmen terhadap tempat kerja. Sebagian besar pemogokan buruh di Indonesia disebabkan oleh tuntutan buruh atas kenaikan upah minimum dan perbaikan jaminan sosial mereka.
Selain itu kompensasi juga memberikan kontribusi kepada kemakmuran masyarakat. Di negara-negara maju, tingkat upah merupakan pencipta kemakmuran negara-negara tersebut. Sebagian anggota masyarakat adalah pekerja, baik pada sektor publik maupun pada sektor swasta. Upah mempengaruhi daya beli mereka untuk membeli produk yang mereka butuhkan. Selain itu, upah juga menentukan jumlah jenis, kuantitas dan kualitas produk yang diproduksi oleh pekerja dan dibutuhkan oleh para anggota masyarakat.
Kompensasi merupakan cara perusahaan untuk meningkatkan kualitas karyawannya untuk pertumbuhan perusahaan. Setiap perusahaan memiliki suatu sistem kompensasi yang berbeda-beda sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya. Menurut Gugup Kismono (2011) kompensasi dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu:
1.      Kompensasi Finansial (Uang)
  • Kompensasi langsung berupa pembayaran upah (pembayaran atas dasar jam kerja), gaji (pembayaran secara tetap / bulanan), dan insentif atau bonus. besar-kecilnya gaji insentif atau bonus dikaitkan dengan kinerja seseorang atau kinerja organisasi. Jika seseorang menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan rekan kerjanya, maka dia berhak mendapatkan insentif lebih besar walaupun mereka menduduki jabatan yang sama.
  • Kompensasi pelengkap atau tidak langsung (benefits), pemberian pelayanan dan fasilitas kepada karyawan seperti program beasiswa pendidikan, perumahan, program rekreasi, libur dan cuti, konseling financial, dan lain-lain.
2.      Kompensasi Nonfinansial (Non uang)
  • Kepuasan dari pekerjaan itu sendiri, yaitu yaitu tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian.
  • Kepuasan yang diperoleh dari lingkungan kerja karyawan, yaitu kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan kerja yang nyaman.
Kompensasi yang disebutkan diatas tidak semuanya dapat di berikan perusahaan kepada karyawan. Hal ini tergantung pada kondisi dari perusahaan tersebut. Di satu pihak perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan karyawannya, tetapi dilain pihak perusahaan juga harus memperhitungkan kemampuan perusahaan dalam membiayai karyawan tersebut. Kompensasi ini memerlukan biaya yang tidak sedikit oleh karena itu perlu diperhatikan apakah pemberian kompensasi yang dilakukan dapat memberi manfaat bagi karyawan maupun bagi perusahaan.
Penelitian menunjukan bahwa para karyawan atau pegawai puas dengan sistem evaluasi kinerja jika dihubungkan secara langsung dengan kompensasi atau imbalan. Kompensasi dapat berbentuk kenaikan upah atau gaji, kenaikan pangkat dan jabatan, atau penghargaan lainnya.
MOTIVASI KERJA
Untuk mengatasi penurunan motivasi karyawan karena pemberian kompensasi yang rendah dapat dilakukan dengan melakukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kembali motivasi karyawan dalam bekerja. Motivasi merupakan suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja.
Kinerja = f ( Motivasi x Kompetensi x Kesempatan )
Bila motivasi kerja rendah, maka prestasi kerja akan rendah meskipun kemampuannya ada dan baik, serta memiliki peluang. Motivasi kerja seseorang dapat bersifat proaktif atau reaktif. Pada motivasi kerja yang proaktif seseorang akan berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya atau akan berusaha untuk mencari, menemukan atau menciptakan peluang di mana ia akan menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk dapat berprestasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi kerja yang bersifat reaktif, cenderung menunggu upaya atau tawaran dari lingkungannya.
Berikut ini dampak yang terjadi akibat dari adanya pemberian kompensasi yang rendah dan penurunan motivasi karyawan :
·         Tidak bersedia bekerja sama
·         Tidak mau menjadi sukarelawan
·         Selalu datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa alasan
·         Memperpanjang waktu istirahat dan bermain game dalam waktu kerja
·         Tidak menepati tenggang waktu tugas
·         Tidak mengikuti standar yang ditetapkan
·         Selalu mengeluh tentang hal sepele
·         Saling menyalahkan
·         Tidak mematuhi peraturan
·         Bekerja setengah-setengah dan tidak maksimal
Upaya Yang Dilakukan Perusahaan Untuk Meningkatkan Motivasi Kinerja Karyawan
Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatan motivasi kinerja karyawan akibat dari adanya pemberian kompensasi yang renda kepada karyawan :
·         Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila masalahnya tidak terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi bila ternyata masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka dan langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan persepsi sehingga jalan keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau konselor. Bila pihak yang berwenang tidak dapat ditemui secara langsung, hubungi melalui surat atau telepon.
·         Pendekatan Antisipatif    
Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenagkan diri di luar ruang kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa atau yoga. Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan.
·         Training dengan metode Coaching dan Workshop
Dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan karyawan memang perlu dilakukan tindakan secara bertahap dengan mencari apa yang menyebabkan karyawan berubah. Pemimpin mempunyai andil yang sangat besar dalam hal yang berkaitan dengan karyawan, karena hal itu dapat menggambarkan bagaimana pemimpin mengelola suatu organisasi. Dianataranya Membangun suasana lingkungan kerja yang lebih harmonis dan kondusif, memberikan reward bukan hanya berupa uang tetapi berupa motivasi dan perhatian, hal ini terutama harus dilakukan oleh atasan, dan Memberikan tambahan gaji atau tunjangan dengan syarat melihat kepada kenaikan kinerja setiap karyawan secara berkala atau bertahap.
Pada Kenyataannya faktor Income merupakan salah satu penyebab, karena seringkali ketika motivasi karyawan menurun, solusi untuk melakukan Remunerasi (menaikkan income) bukanlah cara yang tepat sasaran. Hal tersebut tidak akan mengatasi menurunnya motivasi karyawan yang bersangkutan, bisa saja karena  keletihan, baik secara mental, maupun fisik dari karyawan.
Oleh karena itu karyawan membutuhkan waktu jeda untuk mengasah dan membangkitkan motivasi mereka kembali. Mengasah kapak ini dapat dilakukan dengan cara memberikan mereka Coaching dan training, idealnya satu hingga dua kali dalam setahun. Salah satu bentuk training yang paling efektif adalah dengan metode Coaching dan Workshop. karena metode coaching merupakan salah satu metode training yang bertujuan untuk membangkitkan potensi terbaik para karyawan. Para peserta coaching akan dicoach secara personal, dan dibimbing untuk melakukan evaluasi kinerja, menyusun strategi, serta   mempraktekkan materi training. Berbeda dengan format seminar, di dalam metode coaching, para peserta akan diberikan tips- tips praktis yang mudah dipraktekkan, dan dibimbing sampai bisa.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
            kinerja.html
Mangkunegara. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Ketiga.  Bandung: Rosdakarya.
http://odhosuka.blogspot.com/2013/03/pentingnya-kompensasi-bagi-karyawan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar