Selasa, 21 Juni 2016

Ringkasan Buku Philip Kotler Total Kepuasan Pelanggan



BAB 5
TOTAL KEPUASAN PELANGGAN

Secara umum, kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan antar produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika suatu kinerja gagal memenuhi ekspektasi, maka yang timbul pelanggan akan merasa tidak pus. Dan sebalikanya jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan akan merasa puas. Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada banyak faktor, terutama jenis hubungan loyalitas yang dimiliki pelanggan dengan sebuah merk. Dan konsumen sendiripun sering membentuk presepsi yang lebih menyenangkan tentang sebuah produk dengan merk yang sudah mereka anggap positif.
            Dan jika  suatu perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harganya atau dengan meingkatkan pelayanannya, mungkin yang timbul laba perusahaan akan menurun. Perusahaan mengkin dapat meningkatkan profitabilitasnya dengan cara lain selain meningkatkan kepuasan (misalnya dengan meningkatkan proses manufaktur  atau berinvestasi lebih banyak dalam R & D). Dan suatu perusahaan harus beroperasi pada filosofi bahwa perusahaan berusaha menghantarkan tingkat kepuasan yang bisa diterima oleh pemangku/pemegang kepentingan lainnya berdasarkan total sumber dananya.
            Bagaimnaa pembeli membentuk ekspektasi mereka ? Ekspektasi berasal dari pengalaman pembelian masalalu, nasihat rekan disekitarnya, serta informasi dan janji pemasar dan pesaing. Jika pemasar mningkatkan ekspektas terlalu tinggi maka pembeli akan merasa kecewa. Meskipun demikian jika perusahaan menetapkan ekspektasi terlalu rendah, maka perusahaan tidak akan menarik cukup pembeli (meskipun perusahaan akan dapat memuasakan mereka yang membeli).
Mengamati Kepuasan
Perusahaan akan bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan pelanggan secara teratur, karena salah satu kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produk lama, serta turut mempromosikannnya baik secara tidak langsung dengan membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain, serta tidak terlalu memperhatikan merk-merk yang ada dilingkungan sekitarnya, dan tidak terlalu sensitif terhadap harga.
Meskipun demikian hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan tidaklah proposional. Dan sebagai contoh anggaplah suatu kepuasan pelanggan diberi peringkat dari skala satu sampai lima. Pada tingkat kepuasan ditingkat satu, pelanggan tampaknya mengabaikan perusahaan dan bahkan membicarakan hal-hal buruk tentang perusahaan. Pada tingkat kedua sampai empat, bermakna pelanggan cukup puas, tetapi masih mudah beralih ketika ada tawaran yang lebih baik. Pada tingkat lima, pelanggan sangat ingin membeli kembali dan bahkan menyebarkan berita baik tetang perusahaan, bukan hanya menciptakan referansi rasional.
Semisal ketika pelanggan menilai kepuasan mereka berdasarkan elemen kinerja perusahaan, misalnya pengiriman, perusahaan harus menyadari bahwa pelanggan mempunyai cara tersendiri dalam mendefinisikan akan kinerja yang baik. Pengiriman  yang baik bisa berarti pengiriman dini, pengiriman tepat waktu, kelengkapan pesanan, dan seterusnya. Dan perlu diingat untuk suatu perusahaan yakni juga harus menyadari bahwa dua pelanggan dapat melaporkan bahwa mereka “sangat puas” tetapi dengan alasan yang berbeda, seseorang mungkin mudah terpuaskan hampir sepanjang waktu dan orang lain mungin sulit untuk dipuaskan tetapi senang dalam kejadian ini karena diakibatkan oleh presepsi antara pelanggan satu dengan yang lainnya tidak sama.
Teknik Dan Faktor Utama Dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
            Ada sejumlah metode untuk mengukur kepuasan pelanggan. Survei berkala dapat melacak kepuasan pelanggan secara langsung dan juga bisa dengan mengajukan sebuah pertanyaan tambahan untuk mengukur niat pembelian kembali dan kemungkinan atau kesediaan responden untuk merekomendasikan suatu perusahaan dan merk kepada orang lain.
Faktor Utama Dalam Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen :
a.       Kualitas Produk,
Konsumen akan merasa puas jikalau hasil evaluasi mereka terhadap produk yang mereka gunakan berkualitas.
b.      Kualitas Pelayanan
Terutama untuk industri jasa, konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.

c.       Emosional
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merk tertentu.
d.      Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap konsumennya.
e.       Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk/jasa cenderung puas terhadap produk/jasa itu.
Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
a.   Sistem Keluhan Dan Saran
      Informasi-informasi yang diberikan pelanggan melalui kotak saran yang disediakan akan dapat meberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
b.   Ghost Shopping
      Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan cara memperkerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
c.   Lost Custumer Analysis
      Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan custumer lost rate menunjukan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
d.   Survey Kepuasan Pelanggan
      Umumnya penelitaian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dnegan penelitian survey baik melalui pos, telepon, ataupun wawancara langsung. Perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya
Pengaruh kepuasan pelanggan bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini perusahaan harus lebih baik lagi dengan memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannya karena internet menyediakan sarana bagi konsumen untuk menyebarkan berita buruk dengan cepat dan juga berita baik keseluruh dunia.
Keluhan Pelanggan
Beberapa perusahan berpikir bahwa cara memperhatikan kepuasan pelanggan adalah dengan mencatat keluhan, tetapi studi ketidakpuasan pelanggan memperlihatkan meskipun pelanggan yang tidak puas dengan pembelian mereka berkisar 25%, hanya sekitar 5% yang mengajukan keluhan, dan 95% lainnya merasa bahwa menyampaikan keluhan tidak sebanding dengan usahanya, dan mereka memilih untuk tidak membeli produk tersebut.
Mengingat besarnya dampak buruk dari pelanggan yang tidak puas, penting bagi pemasar untuk menangani pengalaman negatif dengan tepat. Prosedur dibawah ini jikalau dilakukan dapat membantu memulihkan itikad baik pelanggan :
1.      Membuka “hotline” gratis 7 hari, 24 jam untuk menerima dan menindakanjuti keluhan pelanggan.
2.      Menghubungi pelanggan yang menyampaikan keluhan secepat mungkin.
3.      Menerima tanggung jawab atas kekecewaan pelanggan
4.      Memperkerjakan orang layanan yang memiliki empati
5.      Menyelesaikan keluhan dengan cepat dan selalu mengedepankan kepuasan pelanggan.

 Buku Philip Kotler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar